Sebtember Ceria..
Mungkin bulan september ini bakalan jadi bulan yang sangat berkesan buat aku. Di pondok ini, aku hidup dengan berbagai keceriaan dan canda tawa teman-teman. Tak hanya itu, aku pun tak jarang mendapatkan iqob di pondok ini seperti kerudung pelanggaran.
Saat itu, waktu muraja’ah bagi santri tahfidz pun selesai. Aku dan teman-teman beranjak pulang ke kamar untuk mempersiapkan pelajaran esok hari. Di tengah jalan, dengan langkah yang tergesa-gesa adek kelasku menghampiriku dan teman-teman. Ia pun menceritakan bahwa aku dan beberapa temanku mendapat panggilan dari kepengasuhan putri. Aku bergegas mencari beberapa temanku tadi dan menceritakan informasi yang kudapat dari adek kelasku tadi. Firasatku dan teman-teman pun mengatakan, bahwa kami mendapat panggilan karena salah seorang teman kami yang membawa Handphone.
Aku dan beberapa temanku langsung menuju ke kantor kepengasuhan putri dan menjalani persidangan bersama para ustadzah. Persidangan pun berlangsung lama. Singkat cerita, para ustadzah pun memberi kami iqob. Selain handphone yang dibawa salah satu teman kami pun disita dan tidak dikembalikan oleh kepengasuhan, aku dan beberapa temanku harus memakai kerudung pelanggaran, 5 hari untuk dua orang temanku yang membawa handphone, dan 3 hari untuk aku dan temanku yang ikut memainkan handphone itu. Persidangan selesai, aku dan beberapa temanku kembali ke kamar masing-masing.
Keesokan harinya, setelah sholat dhuha berlangsung aku dan beberapa temanku pun menuju ke kantor kepengasuhan untuk memakai kerudung pelanggaran. Dengan langkah yang sangat berat aku mengganti kerudungku dengan kerudung itu. Aku dan temanku segera berangkat ke sekolah. Saat kami melewati palang , semua mata tertuju pada kami. Malu, jangan ditanya .. Kami sangat malu.
Tapi, dari pengalaman ini kami mendapat hikmah banyak sekali. meski kami mendapat iqob ,kami menjalani semua itu dengan keceriaan kami.. dan kami satu sama lain saling bejanji gak akan mengulangi kesalahan itu untuk kedua kalinya.
Komentar
Posting Komentar